Cemilan sehari-hari dapat mengandung berbagai bahan kimia, baik yang digunakan sebagai bahan tambahan makanan atau untuk memperpanjang masa simpan. Meskipun banyak cemilan yang diolah secara alami dan sehat, beberapa mungkin mengandung bahan kimia tertentu. Berikut adalah beberapa bahan kimia yang sering ditemukan dalam cemilan sehari-hari:
-
Pewarna dan Pengawet:
- Tartrazin (E102): Pewarna sintetis kuning yang umum digunakan dalam makanan dan minuman.
- BHT (Butylated Hydroxytoluene) dan BHA (Butylated Hydroxyanisole): Zat pengawet yang sering ditambahkan pada makanan untuk mencegah oksidasi dan memperpanjang masa simpan.
-
Penguat Rasa dan Flavor Enhancer:
- MSG (Monosodium Glutamat): Penguat rasa yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa umami pada makanan.
- Asam Inosinat dan Asam Guanilat: Bahan kimia tambahan yang sering digunakan bersama MSG untuk meningkatkan rasa.
-
Pemanis Buatan:
- Aspartam: Pemanis buatan yang sering digunakan sebagai pengganti gula dalam makanan rendah kalori.
- Sukralosa: Pemanis buatan yang lebih stabil pada suhu tinggi, umumnya digunakan dalam makanan dan minuman diet.
-
Emulsifier dan Pengental:
- Lecithin: Digunakan sebagai emulsifier dalam cokelat dan produk berbasis lemak lainnya.
- Karagenan: Pengental yang sering digunakan dalam produk susu dan makanan olahan.
-
Pengatur Keasaman:
- Asam Sitrat dan Asam Malat: Digunakan untuk mengatur keasaman dan memberikan rasa segar pada banyak produk makanan.
-
Penguat Tekstur:
- Glutamat Asam Mononatrium (GAM): Digunakan untuk meningkatkan tekstur dan kelembutan pada makanan.
-
Minyak Sayur Terhidrogenasi:
- Minyak Kelapa Terhidrogenasi dan Minyak Sawit Terhidrogenasi: Digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan keawetan produk, tetapi menghasilkan lemak trans yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.
-
Garam dan Gula Tambahan:
- Natrium dan Gula Berlebihan: Cemilan sering mengandung kadar natrium dan gula yang tinggi, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.